Kamis, 28 Oktober 2010

Rujak atau soto?

Bagi orang Surabaya rujak cingur tentu bukan makanan asing di lidah. Makanan ini sepertinya sudah menjadi identik dengan kota pahlawan ini. Demikian juga dengan soto, sangat mudah ditemukan. Rujak cingur memang enak, soto babat juga tidak kalah nikmat. Lalu bagaimana jika kedua hidangan ini menjadi satu ? Jadilah rujak soto, makanan khas kota paling timur Pulau Jawa, Banyuwangi.

Di negeri Blambangan, rujak soto kebanyakan dijual di warung-warung. Warung yang terletak di depan Stadion Diponegoro di bilangan Jaksa Agung Suprapto Banyuwangi adalah salah satu yang terkenal. Rujak soto merupakan paduan rujak cingur dan soto babat, tapi rujaknya berbeda dengan rujak cingur Surabaya. Selain tidak memakai cingur perbedaan lain terletak dari petis yang digunakan. Petisnya terasa keset dan lebih nikmat dibandingkan petis biasa. Untuk sotonya, mirip soto Madura tapi hanya menggunakan daging babat saja. Saat disajikan, rujak soto tak jauh ubahnya seperti rujak yang disiram soto. Ditambah taburan kerupuk mlinjo dan kerupuk udang menjadi makanan ini makin gurih. Hmm….

Soal kombinasi makanan menjadi satu, rujak soto bukan satu-satunya, karena masih ada hidangan campur-campur khas Banyuwangi lainnya yaitu : Pecel Rawon, Pecel Kare, dan Rujak Bakso (ngga kebayang deh bakso maem ama petis ). Ayo..ayo sempatkanlah mencicipi hidangan two in one ala Banyuwangi ini. (manda la mendol - si jago makan)




Lihat juga : burger king


hanamasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar